Senin, 25 Februari 2013

Kisah Aburizal Bakrie 6 Tahun Jadi Orang Terkaya RI

Jakarta - Salah satu kandidat calon presiden Republik Indonesia (RI), Aburizal Bakrie, terdepak dari daftar 40 Orang Terkaya Indonesia versi majalah Forbes. Ia bertahan 6 tahun di posisi bergengsi tersebut.

Seperti dikutip dari Forbes, Kamis (29/11/2012), pria yang akrab disapa Ical itu mulai masuk jajaran orang terkaya versi Forbes pada tahun 2006. Ical yang kala itu menjabat sebagai Menko Kesra menempati posisi keenam orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sekitar US$ 1,2 miliar.

Kekayaan Ical dalam setahun terus bertambah berkat salah satu anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di industri tambang, PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Di 2007, saham BUMI terus menanjak naik dari tahun 2004 sekitar Rp 300 per lembar menjadi Rp 5.900 per saham.

Kinerja kelompok usahanya ini membuat Ical dinobatkan jadi orang terkaya nomor 1 versi majalah Forbes Asia. Ical ditaksir memiliki kekayaan US$ 5,4 miliar atau Rp 50,22 triliun (kurs Rp 9.300).

Setelah terjadi krisis ekonomi di 2008, hampir seluruh kinerja korporasi di seluruh dunia melambat. Termasuk perusahaan-perusahaan milik Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Alhasil, pada 2008 Gelar sebagai orang terkaya Indonesia tidak lagi disandang Ical. Forbes mencatat kekayaan pria yang memiliki kerajaan bisnis Grup Bakrie ini, berkurang banyak dibanding 2007. Peringkat Aburizal Bakrie merosot dari nomor satu menjadi sembilan.

Kekayaan Bakrie menjadi hanya sebesar US$ 850 juta, turun drastis hingga 84% dari 2007 sebesar US$ 5,4 miliar. Kekayaannya ini juga jauh merosot dibanding 2006 yang sebesar US$ 1,2 miliar.

Akan tetapi, setahun setelah krisis ekonomi global, Ical berhasil naik peringkat orang terkaya Indonesia di 2009. Nilai kekayaan Aburizal meningkat tajam dibandingkan si 2008 yang hanya US$ 850 juta, dan ada di posisi ke-8. Pada 2009, Ical berada di posisi ke-4 dengan nilai kekayaan US$ 2,5 miliar.

Memasuki 2010, kelompok usaha Grup Bakrie mulai terlibat banyak masalah, mulai dari utang yang mulai menggunung sampai dengan repo saham alias gadai saham anak-anak usahanya. Kekayaan Ical pun kembali merosot menjadi hanya US$ 2,1 miliar dan terpaksa turun ke posisi 10.

Kekayaan Ical secara perlahan terus merosot, sampai 2011, posisi Ical pun terlempar ke nomor 30, dengan kekayaan 'hanya' US$ 890 juta. Jumlah itu berarti turun hingga US$ 1,2 miliar sekitar Rp 10,8 triliun atau sekitar 57% dibandingkan kekayannya pada 2010.

Kini, di 2012 apakah Ical masih masuk dalam jajaran bergengsi tersebut? Kekayaan Ical dan keluarganya kembali merosot gara-gara menjaminkan aset demi cari utang, termasuk untuk BUMI.

Sayangnya, utang-utang tersebut tidak bisa dibayar ditambah harga saham yang jadi jaminannya pun ikut anjlok. Akhirnya, Ical terpaksa lengser dari jajaran orang terkaya di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar